“Aku cinta sama kamu baby, aku tidak bisa hidup tanpa kamu. Aku mohon kembalilah”
Pip.. suara Tv dimatikan “hah kenapa semua cowok selalu mengatakan hal sama tidak menarik” kata Flora sambil merebahkan badannya di sofa. Dia sudah berulangkali menekan remote tv tetapi tidak dapat juga menemukan hal yang dapat membuatnya tertarik. Setelah beberapa lama terdiam dia pun menuju ke bagasi untuk mengambil motor, “mau kemana flor?” Tanya tante Widya dari dapur “sebentar mau beli sesuatu” kata flora dari bagasi lalu pergi meninggalkan rumah, tante Widya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah flora.
Flora adalah anak yang cepat bosan dengan sesuatu jadi dia selalu tidak betah di rumah makanya dia sekolah di Jakarta karena dia selalu merengek kepada orang tuanya “ayolah ma, aku kan sudah lulus dari smp aku bosan kalo sampai sma disini juga” rengeknya. Akhirnya orang tua nya pun mengizinkannya sekolah di Jakarta tetapi tinggal dengan tante nya karena ayahnya takut kalo Flora tidak dapat beradaptasi di kota besar.
Beberapa menit kemudian, “tante, aku pulang ini aku bawakan buah” kata Flora dari pintu depan, “Flora kamu kan besok harus siap-siap ke sekolah yang baru kenapa tidak ada persiapan sama sekali?” Tanya tante Widya, “enggak kok tante aku sudah ada persiapan jadi tenang saja” kata Flora sambil mengulum senyum. Melihat itu tante Widya mendekati Flora “kenapa kamu tidak senang tinggal di sini?” Tanya tante Widya, “enggak kok, tante” kata Widya. Tante Widya tersenyum lalu berkata “Flora, sebenarnya kamu itu masih belum dapat merasakan hal yang menarik dalam hidup kamu tapi sebenarnya banyak sekali hal menarik yang akan menanti kamu apalagi masa remaja itu adalah masa yang paling indah”. Flora menatap tante Widya dengan cermat “sudahlah nanti kamu juga akan merasakannya cepat tidur sudah malam” kata tante Widya sambil menepuk pundak Flora pelan sambil tersenyum.
Besoknya Flora bangun pagi-pagi untuk mengikuti upacara penyambutan murid baru “tante aku pergi dulu assalamualaikum” kata Widya sambil mencium tangan tante Widya “iya, walaikumsalam hati-hati ya”. Flora pun melaju keluar dari kompleks perumahan itu.
“huh, lama banget sih amanatnya gak tau orang sudah bosan apa mendengarnya” kata Flora sambil menghentakkan kakinya. “hay, kamu orang baru juga ya boleh kenalan? Aku Fauzi” Tanya laki-laki yag ada di sebelahnya sambil tersenyum. “aku Flora” kata nya sambil membalas senyum pada laki-laki itu, setelah itu percakapan pun berlanjut sampai mereka menjadi teman yag akrab.
“hah..” desah Flora sambil merebahkan kepalanya dibantal sambil senyum-senyum sendiri, “ganteng banget fauzi itu aku beruntung bisa kenal sama dia hihi” gumamnya sambil tertawa gembira. “hey” suara yang tidak asing lagi di telinga Flora “hey” balas Flora dengan senyum karena itu adalah suara Fauzi. “kayaknya lagi seneng nih, ada apa?” Tanya Fauzi “iya, karena ngeliat kamu” kata Flora, mendengar itu Fauzi pun hanya tersenyum. “ih.. geer deh aku kan Cuma bercanda wee” kata Flora sambil menjulurkan lidahnya meledek Fauzi, “awas kamu ya,ku gantung di atas pohon nanti” mendengar itu Flora hanya tertawa sambil terus berlari kecil menuju kelas.
“anak-anak kita kedatangan murid baru dari jepang walaupun kalian tidak mengerti bahasanya namun cobalah untuk berteman akrab ya” kata pak Marhumi wali kelas 1f. “kalian mengerti?” Tanya pak Marhumi, “mengerti pak!” kata anak-anak serempak. “mari perkenalkan diri kamu!” kata pak Marhumi, “nama saya adalah Kim Sadikin kalian bisa panggil saya Sadikin” katanya dalam bahasa Indonesia yang masih gagap lalu tersenyum menatap para murid di kelas, semua anak cewek menjerit histeris karena senyum Sadikin sangat manis. Semua menjerit kecuali Flora dia hanya diam termangu memandang kesal ke pak Marhumi karena menyita waktu nya untuk istirahat. Melihat itu Sadikin jadi penasaran kepada Flora lalu meminta pak Marhumi supaya mau mengizinkannya duduk diseblah Flora, pak Marhumi pun mengizinkan karena dia kira Flora dan Sadikin sudah saling kenal. Melihat Sadikin duduk di sebelahnya Flora tetap besikap dingin tidak bereaksi apa-apa padahal kalau cewek lain pasti menjerit, setelah pak Marhumi pergi dari kelas, Flora segera bangkit dari kursi untuk keluar kelas tapi Sadikin segera bangkit dari kursinya sehingga badannya yang tinggi menghalangi Flora untuk keluar. “apa yang kamu lakukan?” Tanya Flora dengan kesal, “bisakah kamu membantuku jalan-jalan mengelilingi sekolah?” Tanya Sadikin sambil tersenyum “dengan senang hati ^v^,,,kamu kira aku akan seperti itu? Maaf ya aku bukan cewek yang seperti dalam pikiran kamu paham” tegas Flora lalu pergi meninggalkan Sadikin yang terdiam sambil menatap Flora pergi, “cewek yang menarik aku harus mendapatkannya” gumamnya sambil tersenyum.
“Uzi!” panggil Flora, yang dipanggil nyegir “ada apa?” Tanya Uzi sambil makan roti. “kamu minggu depan ada acara?” Tanya Flora “tidak ada memangnya kenapa?” jawab Uzi “aku mau ngajak kamu jalan” kata Flora sambil tersenyum, Uzi memandang Flora secara cermat lalu dia berkata “baiklah, mau kemana?” jawabnya. Belum sempat Flora menjawab tiba-tiba Sadikin datang dan menarik lengan Flora “sori, aku pinjam sebentar” kata sadikin sambil tersenyum mengejek lalu membawa Flora pergi. “hey apa yang kamu lakukan? Lepasin sakit tau!” kata Flora sambil berusaha melepaskan tangan Sadikin dari lengannya. “sudah aku bilang aku mau kamu yang membantuku jalan-jalan mengelilingi sekolah kan” kata Sadikin sambil melepaskan tangannya dari lengan Flora “dan sudah berapa kali aku bilang, aku gak mau membantu kamu” kata Flora dengan nada marah tapi dengan segera Sadikin mendorongnya kebelakang dan Flora pun tersandar di tembok “apa yang kamu lakukan hah?” kata Flora bertambah marah dan itu membuat Sadikin tersenyum lalu dia menyandarkan tangannya di tembok yang membuat Flora susah untuk melarikan diri. Lalu kepalanya sedikit demi sedikit mendekati kepala Flora “apa kamu yakin akan berkata seperti itu? Kalau kamu tidak membantuku maka aku kan menciummu sekarang juga disini” kata Sadikin sambil tersenyum “baiklah aku akan membantumu tapi lepasin aku buruan!” kata Flora sambil setengah teriak, setelah itu pun mereka jalan-jalan sambil memberitahukan tempat-tempat yang ada di sekolah.
“aaaaaah kenapa aku jadi memikirkan cowok itu aja, dasar cowok sialan berani-beraninya dia mendorong aku ke dinding Fauzi yang aku suka aja gak pernah lakuin itu tapi dia yang baru kenal bisa melakukan hal itu dasar sial kenapa harus ketemu cowok yang nyebelin” teriak Flora dalam kamar, “pokoknya besok jangan sampai aku perduli sama dia itu membuat aku jadi sial” tekadnya.
Besoknya Flora membawa hadset jadi dia tidak mendengar apapun yang di katakan oleh Sadikin. “hey kamu denger aku gak sih” Tanya Uzi “hah, oh maaf aku tadi gak denger habis lagi denger musik” jawab Flora “oh ya kita jadi gak hari minggu nanti?” Tanya Uzi “benarkah kita jadi hari minggu nanti? Kalau gitu kita bertemu di Mall ya” kata Flora sambil tersenyum, melihat itu Uzi tersenyum “Flora lihat kesini deh”, “ada apa?” Tanya Flora tiba-tiba Uzi mencium Flora yang tertegun melihatnya “cih sedikit lagi kena bibir padahal jika sedikit kuat pasti kena” kata Uzi sambil tersenyum, “tet..tet..tet” “sudah bel aku masuk duluan ya” kata Uzi. Setelah itu Flora berjalan seperti robot menuju kelas sambil memegang bibirnya, melihat itu Sadikin pun mendekati Flora “ada apa? Kamu sakit?” Tanya Sadikin sambil memegang pundak Flora tiba-tiba Flora memegang kedua tangan Sadikin sambil berteriak “dia menciumku dia menciumku astaga aku senang sekali hahahh” kata Flora sambil tertawa kegirangan, melihat itu Sadikin hanya heran. Setelah sadar kembali dia cepat-cepat melepas tangan Sadikin “maaf kin!” kata Flora dengan muka yang memerah, Sadikin hanya terdiam lalu pergi meninggalkan Flora. “dia kenapa ya?” kata Flora bingung “dasar aneh, tapi gak apa-apa aku lagi seneng jadi biar dia mau apa aku gak akan marah hihi” kata Flora sambil berbunga-bunga. Tanpa disadarinya ternyata Sadikin belum pergi, tetapi bersembunyi dibalik tembok sambil melihat tingkah laku Flora.
“annhyong nae sarang sarang sarang jalgayo nae sarang sarang sarang” senandung Flora di lorong sekolah, tiba-tiba “hmph..hmph” ada seseorang yang menutup mulutnya dari belakang dan memasukkannya di dalam kelas IXf. “kamu siapa? apa yang kamu lakukan” kata Flora sambil meronta karena cowok itu memeluknya dari belakang dan menyuruhnya duduk dipangkuan cowok itu, tapi karena Flora adalah cewek yang lemah maka dia tidak dapat melepaskan diri. Setelah berdiam diri beberapa saat dengan sepenuh keberaniannya Flora memalingkan badannya dan ternyata “SADIKIN!! Apa yang kamu lakukan hah? Are you crazy?” bentak Flora tapi tetap saja dia tidak bisa melepaskan pelukan Sadikin yang kuat di punggung dan perutnya. “aku cemburu! Aku cemburu dengan apa yang kamu lakukan tadi dengan Uzi, kamu kira setelah itu aku akan diam saja hah” kata Sadikin sambil mencium rambut dan leher Flora. Flora yang terkejut sontak meronta tapi Sadikin tidak mau melepaskannya lalu dia menarik tangan Flora dan mendorongnya ke dinding lalu dia mencium Flora dengan tenaga yang kuat dia memeluk Flora dan mencium Flora dengan mesra. Flora yang tidak bisa bergerak hanya pasrah tapi dia sudah tidak bisa bernapas tapi Sadikin tetap memeluknya dengan kuat yang membuatnya pingsan, “pingsan ya? Anak manis” kata Sadikin sambil membawa Flora ke motornya dan mengantarnya pulang. “makasih ya nak dikin sudah bawa pulang Flora” kata tante Widya “sama tante, saya pulang dulu mari tante” kata Sadikin. Motor Sadikin pun melaju pergi dari rumah Flora.
Beberapa saat kemudian Flora sadar, “kamu tidak apa-apa sayang?, Flora” Tanya tente Widya. “bagaimana aku bisa sampai di rumah tante?” Tanya Flora “tadi kamu diantar sama teman kamu yang bernama hmm.. Sadikin ya itu namanya mukanya ganteng sekali mirip orang jepang” kata tente Widya, mendengar itu Flora terkejut lalu dia meminta tante Widya untuk keluar karena dia ingin istirahat, tante Widya pun keluar karena dia masih ada urusan juga.
Di dalam kamar Flora melihat dirinya di cermin sambil memegang bibir dan lengannya “apa yang dia lakukan tadi kenapa orang itu mengerikan sekali ciuman pertama ku direbutnya padahal aku ingin Uzi yang menciumku duluan” teriak nya dalam hati.
“Flora kamu kenapa?” Tanya Uzi saat di lorong kelas tapi Flora tidak menjawab dia hanya menjauh dari Uzi, Uzi jadi semakin heran. “Flora apa kamu baik-baik saja muka kamu pucat” Tanya Azizah “aku tidak apa-apa, aku hanya pusing” kata Flora sambil menudukkan kepalanya di meja, “kamu tidak apa-apa?” Tanya Sadikin tiba-tiba “aku tidak apa-apa kok gak usah khawatir” jawab Flora dengan suara yang hampir tak terdengar. “ikut aku!” kata Sadikin sambil menarik lengan Flora “aku tidak apa-apa” kata Flora tapi Sadikin langsung menggendongnya keluar kelas sontak murid-murid cewek berteriak histeris saat melihat adegan itu.
“dia tidak apa-apa hanya mungkin kecapekan dan sepertinya banyak pikiran” kata guru yang ada di UKS itu. “apa yang kamu lakukan hah! Dasar kalo kamu memikirkan hal kemarin atau apapun jangan sampai seperti ini kamu membuat aku khawatir tau, jika ini mengenai hal yang kemarin maka aku akan menghilang dan aku gak akan lagi mengganggu mu serta aku juga akan membuang jauh-jauh perasaan yang ada dalam hatiku ini, maaf kalo aku mengganggu kamu sekarang kamu istirahat lah” kata Sadikin lalu keluar dari UKS, mendengar itu Flora hanya terdiam ada sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya yang dia sendiri tidak tau.
Sudah seminggu Sadikin tidak masuk sekolah setelah dia berkata akan menghilang pada Flora. “kalian tau tidak? Besok Sadikin akan pergi ke jepang dia sudah mengurus segalanya” kata Vinda dengan heboh “benarkah? Aduh aku belum puas memandang wajahnya” kata Febri dengan lagaknya yang agak manja, mendengar itu Flora terkejut lalu keluar kelas dia berlari ke koridor sekolah dan disana ternyata Sadikin sedang duduk termenung melihat ke lapangan “hey” kata Flora sambil napas yang masih ngos-ngosan karena habis berlari “ada apa” Tanya Sadikin, Flora menarik napas lalu dia berkata “apa kamu akan pindah” Tanya Flora “iya, kamu tau dari mana” Tanya Sadikin “apa kamu akan pindah ke jepang?” Tanya Flora lagi, mendengar itu Sadikin hanya tersenyum “tidak jauh kan” kata Sadikin sambil menatap Flora, “JANGAN PERGI!! Aku mencintai kamu” teriak Flora, Sadikin terkejut mendengarnya. “aku baru sadar setelah kamu mengatakan akan menghilang, aku sadar bahwa aku juga mencintai kamu maaf kalo aku dulu bilang benci sama kamu itu semua karena aku belum merasakan hal ini” kata Flora lagi. “kenapa tidak kamu katakan dari dulu sekarang kamu sudah terlambat aku tetap harus pindah”kata Sadikin mendengar itu Flora menundukkan kepalanya menahan tangisnya. “disana, disana aku akan pindah” kata Sadikin sambil menunjuk kelas yang bersebrangan dari kelas Flora “apa, kamu bilang akan pindah ke jepang” kata Flora lagi “siapa yang mengatakannya aku tidak pernah mengatakannya” kata Sadikin lagi “aku kan tidak bisa lepas dari calon pacarku ini” kata Sadikin sambil tersenyum mengejek Flora lalu merentangkan tangannya “kamu jahat” kata Flora sambil memeluk Sadikin yang tertawa melihat tingkahnya “hey bajuku basah kalo kamu terus menangis” kata Sadikin “biar saja itu hukuman buat kamu yang buat cewek secantik aku menangis” kata Flora sambil memeluk Sadikin “baiklah nona aku terima hukumannya tapi dengan satu syarat kamu harus setia jangan sampai mendekati cowok lain selain aku apalagi Uzi” Flora hanya tertawa lalu mereka pun tertawa bersama-sama.
THE END
PENGARANG: FITRIA AYU ANGGRAINI
