Rabu, 09 Maret 2016

"JANGAN GANGGU AKU!!" (Drama 5 orang)

ADEGAN 1
Di rumah Vina saat kerja kelompok
Lusy : “eh, kamu denger gak kataya hari minggu kemarin salah seorang teman kita, Fira Andayani mengalami kecelakaan saat pulang dari olahraga pagi di stadion”
Lili : “iya aku denger kok nina pasti sedih karena sekarang gak ada lagi orang yang dikaguminya disekolah kita juga kan satu kelompok sama dia”
Lusy : “atau mungkin diam-diam dia ada disekeliling kita roh Fira gentayagan! Fira kan mati kecelakaan, pasti arwahnya penasaran” (semua teman langsung melotot kepadanya)
Vina “ “jangan sembarangan kalo ngomong!” (menghardik)
Lily :” lho akukan Cuma mengatakan apa adanya kok. Fira kan memang kecelakaan pasti arwahnya gentayangan”
Vina : “ iya jadi arwah penasaran dan nakutin-nakutin kamu!”
(Lily Cuma menjulurkan lidahnya cuek lalu Lusy membela)
Lusy : “kalaupun ada yang melihat arwah Fira, pasti Nina orangnya. Cuma Nina kan yang punya kemampuan melihat hantu!” (tertawa cekikan dengan Lily)
(Nina yang beru datang hanya diam)
Aku : “jangan hiraukan mereka Nin, mereka memang gak punya hati nurani” (menyentuh bahunya namun ditapis oleh Nina lalu menghindar lalu hampir menangis)
Lily : (melihat nina hampir menangis lalu berbisik-bisik ke Lusy sambil menunjuk Nina)
Aku : “apaan sih, apa salahnya coba punya kemampuan melihat makhluk tak kasat mata”
(aku semakin iba melihatnya lalu kudekati lagi namun Nina malah menjauh dan pindah tempat duduk)

ADEGAN 2
Nina Meneliti dedaunan di jembatan lalu didekati oleh Lusy dan Lily
Lily : “kamu pasti melihatnya kan?” (dengan wajah memaksa)
(nina gemetar aku terkejut melihatnya)
Nina : “apa.. mak..sud kamu?” (gugup)
Aku: “ Ly, tolong jangan menggangu Nina” (memohon namun tidak di gubris)
Lusy: “kamu tadi menangis pasti kamu melihat Fira kan?”
(aku semakin terkejut. Nina hampir menangis)
Aku : “memang kenpa kalau dia bisa melihat apa itu salah?” (bela aku)
Lily : “anak aneh” (dengan muka sinis)
Lusy: “besok pasti dia akan menakuti-nakuti seisi kelas dengan berteriak-teriak bahwa hantu Fira gentayangan siang-siang begini” (tertwa mengejek bersama Lily)
(Nina hanya diam sambil membuka bukunya)
         
ADEGAN 3
Di dekat jembatan duduk menunggu yang lain
Vina : “Nina belum datang ya?” (mengambil minuman)
Lily : “belum tuh, eh sekarang aneh ya dia selalu tampak ketakutan lalu tiap pulang sekolah selalu buru-buru”
(dengan muka sinis lalu tertawa bersama Lusy. Vina hanya menggeleng)
Aku : “iya aku jga memanggilnya selalu tidak dihiraukannya padahal aku hanya berniat membantunya” (dengan muka sedih)
Lusy : “dia suka bicara sama tembok, lalu berteriak histeris anak aneh”
(Nina datang aku menegurnya namun dia berpaling)

ADEGAN 4
Lusy : “hey paranormal! Kamu sudah melihat Fira kan”
Nina : “apa maksud kamu?” (gugup, gemetar )
Lily : “ enggak perlu dijelasin kan? Sudah 2 hari Fira meninggal, pasti kamu sering melihatnya atau jangan-jangan kamu sudah sering mengobrol dengannya?” (tertawa cekikan bersama Lusy)
Nina “tidak, Fira sudah tenang di alamnya, dia tidak ada disini..”
Lusy : “apa buktinya kalau dia sudah tenang? Kenapa kamu selalu terburu-buru setiap pulang kerja kelompok kalu tidak ada yang mengejarmu” (dengan muka sinis)
Lily: “kamu sudah mulai normal ya? Sudah tidak kesurupan lagi?” (sambil mengjek)
Nina : Aku memang normal!!” (setengah teriak)
Lusy : “buktikan kalau normal, kamu tau disana ada rumah yang katanya berhantu coba kamu diam disana sampai kita selesai kerja kelompok tugas kamu biar kami yang kerjakan gimana?” (tersenyu sinis)
(Nina menyanggupinya dan Lusy serta Lily tersenyum puas)




ADEGAN 5
(tubuh Nina gemetar menuju rumah tua itu. Aku kasihan melihatnya lalu mengikutinya)
Aku : “Nina lebih baik kamu pulang tidak ada gunanya kamu meladeni tantangan mereka” (memohon)
Nina : (tertunduk lalu menggeleng)
Aku :” kalu begitu aku akan menemanimu. Kita hadapi berdua”
Nina : (mengangkat wajahnya lalu menggeleng keras-keras) “tidak! Pergilah! Pergi saja..” (meninggalkan aku)
Aku : “Nina tunggu..!” (mengejar)
(aku terhenti mersa atmosfer rumah tua itu tidak enak)
Aku : “Nina...” (tak ada sahutan)
(melihat Nina terduduk lalu mendekat. Nina sangat terkejut matanya terbelalak pucat seperti melihat sesuatu)
Aku : “Nina, sebaiknya kita pulang saja. Percuma meneruskan tantagan konyol ini. Mereka hanya menggertakmu, jangan biarkan dirimu tersiksa” (membujuk)
(Nina menggeleng denga keras mundur beberapa langkah)
Aku : “Nina...”
Nina : “Pergilah jangan ganggu aku... biarkan aku sendiri!!”
Aku : “ aku hanya ingin membantumu biarkan aku menemanimu supaya kamu tau bahwa kamu masih memiliki teman baik” (membujuk)
Nina: “tidak!! Biarkan aku sendiri..!!!” (berteriak)
Aku : “Nina aku tau kita duduk satu bangku tapi kamu tak pernah membagi bebanmu kepadaku, aku hanya mau membantu mungkin aku selama ini tak pernah perduli tapi aku akan menemanimu. Aku tau kamu ketakutan kamu ingin disebut normal” (berusaha membujuk)
Nina : “tidak...! aku tidak mau kamu disini...! pergi..” (berteriak ketakukan semakin mundur air matanya bercucuran)
Aku : “Nina...apa kamu bisa melihat...  ( melihat sekeliling lalu melihat bayangan yang mengerikan) nina..aku..”
Nina: (berteriak histeris) pergilah..! aku mohon Fir.. pergi tinggalkan aku sendiri! Jangan gangggu aku lagi Fira, kamu sudah seharusnya tenang di alam sana..! jangan ikuti aku terus..! pergi!” (menangis histeris)
(aku melihat bayangnku dicermin dan terkejut. Nina meringkuk tersedu sambil menutupi wajahnya gemetar)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar